Thursday, June 18, 2009

Ingin Kembali ke Masa Apa ...

Dalam kolom "Jujur Saja" di Majalah Femina, topik yang di angkat adalah "Ingin Kembali ke masa apa?"

Beberapa orang berkomentar. Mata saya tertuju pada satu komentar. Saya berhenti cukup lama mengulang-ulang komentar penulis. Begini tulisannya ...

Ingin Kembali ke Masa Apa ?

"Ke masa saat Ibu saya masih hidup. Saya mau jadi anak baik dan patuh, biar tidak menyesal seperti sekarang ..."

Sudahkah anda berbakti kepada Ayah dan Ibu anda ?

Wednesday, June 17, 2009

Manfaat Lain Mempercantik Rekening Bank

Kelihatannya banyak yang senang topik ini ya? Saya lanjutkan lagi deh. Kali ini dari sudut pandang yang lain.

Usaha anda tidak punya pembukuan yang rapi? Pusing dan tidak tahu bagaimana cara membuatnya? Coba ikuti cara sederhana ini.

Awalnya tentu saja dari artikel Percantik Rekening Bank Anda. Jadi semua omzet usaha sudah anda masukkan ke rekening. Lalu untuk SETIAP pengeluaran anda tarik dari rekening juga.

Secara tidak sadar sebenarnya anda sudah punya pembukuan sederhana. Yang harus anda lakukan hanyalah mencetak rekening anda. Salinlah print out rekening itu ke buku. Kalau anda punya komputer lebih mudah lagi kalau di buat di program Excell. Sekarang, tambahkan satu kolom untuk keterangan. Di kolom ini lah anda tuliskan dana tersebut dari mana atau untuk keperluan apa.

Untuk pemasukan tentu saja keterangannya adalah omzet usaha ya. Lalu untuk pengeluaran disesuaikan saja. Kalau untuk beli bahan baku, ya ditulis pembelian bahan baku. Untuk ATK tulis pembelian ATK, Untuk Pembungkus tulis Pembelian Pembungkus. Untuk Gaji tulis Gaji. Pokoknya terserah anda deh mau tulis apa. Yang penting ada keterangannya.

Dengan melakukan ini, satu pembukuan yang sangat sederhana sudah anda punyai. Di akhir bulan anda tinggal mengelompok-mengelompokkannya. Sangat mudah di lakukan di program Excell. Tinggal gunakan menu Sort, jadi deh.

Di akhir bulan anda akan tahu berapa total omzet. Berapa yang keluar untuk beli ATK. Berapa Total Gaji. Berapa untuk bahan baku. Lalu, ketahuan deh kalau dapat untung besar bulan ini he he he... (saya di traktir ya kalau untung besar ....)

Sederhana, tapi cukuplah untuk mendapatkan gambaran tentang profile usaha selama satu bulan.

Tentu saja kuncinya adalah disiplin memasukkan uang ke rekening. Soalnya kalau kadang disetor, kadang di pakai langsung, maka harus ada penyesuaian-penyesuaian dan catatan catatan tambahan yang harus anda lakukan, karena rekening anda TIDAK menggambarkan sepenuhnya aktivitas usaha anda.

Bagaimana? Bisa dilakukan kan?

Tuesday, June 16, 2009

Percantik Rekening Bank Anda

Bagaimana caranya?

Bila anda punya usaha, usahakan semua pendapatan di masukkan dulu ke rekening. Baru setelah itu, bila ada keperluan di tarik kembali.

Misal omzet anda adalah 1 juta. Lalu anda perlu membeli bahan baku 500 ribu. Masukkan dulu seluruh uang yang 1 juta tersebut ke rekening, lalu lakukan penarikan 500 ribu untuk pembelian bahan baku tersebut. Lho, apa bedanya? toh yang tertinggal di rekening adalah 500 ribu? Sama saja toh, kalau saya langsung setor 500 ribu ke rekening?

Saldonya memang sama. Tetapi dalam sudut pandang Bank beda. Uang yang kita setor akan tercermin dalam mutasi kredit. Bank kadang mengasumsikan total mutasi kredit dalam suatu periode sebagai omzet usaha kita pada periode itu. Jadi, kalau anda setor 1 juta, di mata bank omzet kita adalah 1 juta. Sayang kan kalau omzet 1 juta tetapi hanya di setor 500 ribu. Bank hanya akan menganggap omzet kita 500 ribu.

Di jaman sekarang ini dimana ATM ada di mana mana, sangat lah mudah untuk menarik uang. Jadi tidak ada alasan untuk tidak menyetor seluruhnya, karena toh menariknya tidak lah sulit.

Lalu apa perlunya rekening yang cantik? Tentunya untuk memperoleh pinjaman dari Bank. Coba saja perhatikan. Salah satu syarat untuk meminjam di Bank adalah foto copy rekening tiga bulan terakhir. Bahkan ada yang meminta 6 bulan terakhir. Bila semua omzet usaha anda tergambar di rekening anda, maka jumlah kredit yang dicairkan lebih besar bila dibandingkan bila omzet anda hanya sebagian saja yang di setorkan.

Tentunya ini bukan satu satunya faktor penentu, karena nilai agunan pun akan sangat mempengaruhi besarnya pinjaman yang cair.

Jadi, setor dulu, baru tarik !!!

Thursday, June 11, 2009

Liburan di Kidsports Pondok Indah

Bingung mau liburan kemana? Ikut sertakan anak anda pada beragam aktivitas menarik yang ada di Kidsports Pondok Indah. Mulai tanggal 29 Juni hingga 3 Juli 2009 Kidsports mengadakan berbagai acara liburan bagi anak usia 4 tahun ke atas.

Mulai dari cara membatik, membuat dan menghias kue kering hingga melakukan percobaan ilmiah sederhana, yang akan dipandu instruktur berpengalaman.

Agar berjalan maksimal, setiap kegiatan akan dibatasi jumlah pesertanya. Oleh karena itu dianjurkan untuk melakukan booking terlebih dahulu. Tarif yang dikenakan Rp. 250.000 - Rp. 275.000 per kegiatan tergantung kegiatan apa yang dipilih.

Acara yang fun dan mendidik seperti ini memang sudah menjadi kegiatan rutin di Kidsports. Tujuannya? Agar kreativitas anak terasah dan pengalamannya ikut bertambah.

Hubungi Kidsports Pondok Indah yang beralamat di Padang Golf Pondok Indah, Jl. Metro Pondok Indah No. 1 Jakarta Selatan, telpon 021-766 50 28 atau 021-766 50 29

Tuesday, June 9, 2009

Salah Kaprah tentang Cash Back

Seorang Ibu dengan suka cita menceritakan bagaimana dia sekarang punya deposito yang berasal dari Cash Back pembelian rumah secara KPR yang dia lakukan. Mendengar cerita ini saya langsung nyeletuk. Salah kaprah tuh !!! Dana cash back kok di depositokan ...

Kadang seseorang memang sedemikian beruntung sehingga mendapatkan rumah yang dijual murah. Pada saat mengajukan KPR, ternyata tim appraisal yang dikirim bank menyatakan bahwa nilai rumah tersebut jauh diatas harga yang ditawarkan. Pada kasus seperti inilah peluang cash back bisa diperoleh.

Untuk memudahkan mari kita ilustrasikan dengan angka. Misalkan seseorang menjual rumahnya 100 juta. Lalu kita mengajukan KPR untuk membelinya. Tim appraisal menyatakan nilai rumah adalah 200 juta. Bank akan mencairkan kredit 80% dari nilai rumah atau 160 juta. 100 juta dibayarkan kepada pemilik rumah, 60 juta adalah Cash Back yang kita terima.

Lalu? dana 60 juta itu kita depositokan saja? Coba perhatikan lagi. Berapa yang dipinjamkan bank kepada kita? 100 juta? Bukan !!! Yang benar adalah 160 juta. Jadi, dana 60 juta tersebut bukanlah uang gratis yang kita peroleh dari langit. Dana itu adalah bagian dari KPR yang kita peroleh. Artinya, ada beban bunga didalamnya.

Yang namanya bunga pinjaman, selalu lebih besar dari bunga deposito. Tidak percaya? Coba cek, berapa bunga deposito lalu cek juga berapa bunga KPR (atau kalau untuk Bank Syariah, dapat anda perbandingkan juga, bagi hasil yang anda peroleh dari menempatkan dana dan jumlah cicilan KPR yang anda harus bayar). Artinya dengan mendepositokan dana cash back, anda malah keluar uang untuk membayar selisih bunganya.

Dana cash back sebaiknya digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan. Bukan itu saja, hasil yang diperoleh harus lebih besar dari bunga yang dibayarkan. Kalau anda tidak punya rencana untuk dana cash back yang diperoleh, lebih baik tidak usah diambil. Kembali ke contoh diatas, ajukan saja pinjaman sejumlah harga pembelian rumahnya, walaupun bank bersedia memberikan lebih.

Dana cash back didepositokan ? Jangan dong !!!

Friday, June 5, 2009

Behaviour Flexibility (1)

Oleh : Zainal Abidin (Jay, de Terorist)

Ambillah lima sendok makan garam, kemudian masukkan seluruhnya ke dalam sebuah gelas. Isi gelas itu dengan air, tapi jangan sampai penuh. Aduklah. Setelah garam larut seluruhnya dalam air, celupkan jari telunjuk anda. Tanpa harus menunggu lama, arahkan jari telunjuk itu ke lidah anda. Apa rasanya?

Asin? So pasti.

Coba ambil lima sendok makan garam, lalu masukkan ke dalam sebuah ember. isilah ember tersebut dengan air. Aduk sebentar sampai garamnya larut seluruhnya. Celupkan kembali jari telunjuk anda, dan rasakan kembali. Asinkah? MUngkin masih asin, tidak seasin percobaan pertama.

Berikutnya, coba bawa air dalam gelas dan air dalam ember ke sebuah kolam renang. Campurkan seluruh air itu dengan air di kolam renang. Apa rasanya? Tidak ada sedikitpun rasa asin, sekalipun ke dalam kolam renang dimasukkan 10 sendok makan garam yang sudah dilarutkan.

Percobaan sederhana itu menjelaskan sebuah fenomena yang dikenal sebagai kelenturan perilaku (behaviour flexibility) . Percobaan sederhana ini menjawab berbagai pertanyaan seperti ini :

1. Mengapa ada orang yang sukarela mengakhiri hidup dengan menggantung diri ketika patah hati atau ditolak cintanya, sedangkan di sisi lain ada orang yang menerima kondisi itu dan mencoba mencari calon lain untuk pasangan hidupnya?

2. Mengapa ada orang yang membakar pabrik bekas tempatnya bekerja karena di PHK, sementara ada orang lain yang kemudian mencari pekerjaan lain atau bahkan memulai sebuah usaha dan kemudian bisa sukses?

3. Mengapa ada kasus perkelahian atau bahkan pembunuhan gara-gara uang receh, sedangkan di sisi lain ada orang yang masih cengar-cengir ketika ditimpa kerugian milyaran rupiah?

4. Mengapa ada orang yang langsung pingsan atau meninggal gara-gara dapat undian berhadiah seratus juta rupiah, sedangkan di sisi lain ada orang yang masih mengeluh ketika bisnisnya hanya menghasilkan keuntungan seratus juta dollar?

5. Ada orang yang kebal kritik, tetapi di sisi lain ada orang yang sedikit tersinggung, golok bicara ...

Masih banyak contoh lain. Dan artikel ini bukan sekedar mengumpulkan contoh.

Respon manusia terhadap suatu kejadian, bukan tergantung pada jumlah 'garam'nya, tetapi lebih pada seberapa banyak 'air' yang dimilikinya. Orang-orang yang 'air'nya sedikit, bagaikan petasan dengan sumbu pendek. Begitu sumbunya tersulut api, langsung meledak. Dapat cobaan sedikit saja, putus asa. Dapat sedikit kesulitan, mengeluh. Ada sedikit halangan, ngomel. Sedikit tersinggung, golok bicara. Mereka hanya punya satu pilihan. Bakar!

Mereka yang punya 'air' lumayan banyak, memiliki beberapa pilihan respon. Jika diuji dengan masalah, ia punya pilihan lain selain putus asa. Ketika menghadapi kesulitan, ia punya pilihan lain selain mengeluh. Ketika menghadapi halangan, ia punya pilihan lain selain ngomel.

Jay, de Terorist
www.zainalabidin.net
www.zainalabidin.niriah.com
081 7654 4567


PS. Terima kasih bang Jay yang telah mengijinkan menampilkan tulisannya di sini

Thursday, June 4, 2009

Warung Makan Itu

Tempatnya bersih. Tertata rapi. Harga makanannya murah. Rasanya pas di lidah.

Tidak ada yang neko neko. Warung itu ya tempat untuk makan. Orang datang, pesan, makan lalu pergi. Meja dan bangku panjang yang disediakan memang tidak memungkinkan untuk asyik ngobrol. Terlalu berdekatan dengan orang lain yang sedang makan di warung itu juga. Tetapi kelihatannya semua orang memang datang hanya untuk makan. Bukan untuk ngobrol. Kalaupun ada obrolan yang terdengar, hanyalah obrolan ringan ringan saja.

Pasar yang dituju pun sangat jelas. Orang orang yang cari makanan murah. Murah tapi kenyang. Lokasinya memang di tepi jalan besar. Di sekelilingnya pemukiman padat. Bukan perumahan mewah. Tidak sedikit yang datang untuk di bawa pulang. Motor datang dan pergi menjadi pemandangan yang lajim.

Pelayannya dua orang. Ramah, melayani dengan senyuman. Satu orang lagi bertugas sebagai kasir. Konsep warungnya memang unik. Nasi di ambilkan, lalu lauk pauk ambil sendiri. Untuk menu makanan tertentu, akan diambilkan oleh pelayan. Sayur misalnya, bila kita minta untuk disajikan dalam mangkok. Setelah makan, barulah kita ke kasir. Menyebutkan apa saja yang kita makan. Kasir akan menghitungnya lalu kita membayar. Tidak terlihat kekhawatiran bahwa yang makan berbohong. Makan dua tempe tapi mengaku satu misalnya. Ikhlas saja. Berperasangka baik kepada semua yang makan.

Menu makanannya cukup variatif. Selintas warung itu adalah warteg yang dimodifikasi. Semua menu makanan warteg ada. Juru masaknya tentu ahli, karena rasa masakannya pas di lidah. Paling tidak pas di lidah penduduk sekitar situ. Manajemen dapurnya pasti sangat rapi. Semua menu siap terhidang sekitar jam 11-an. Padahal menunya cukup banyak. Jam 12 orang sudah ramai berdatangan.

Di dapur terlihat ada Freezer dan Chiller. Hebat juga. Untuk warung sekelas begini, sempat sempatnya beli alat alat itu. Rupanya itu adalah salah satu cara agar harga makanan tetap murah. Beli dalam jumlah besar, lalu simpan di freezer atau chiller. Tentunya bila membeli dalam jumlah besar harganya akan jauh lebih murah. Yang namanya bahan makanan, bila tempat penyimpanannya tidak baik, maka makanan akan mudah rusak. kemampuan untuk menjaga agar bahan makanan tidak rusak atau menghindari waste inilah yang juga membantu menekan harga jual.

Hmmmm. Menarik untuk di pelajari ...

Wednesday, June 3, 2009

KPR Refinancing

Dulu saya beranggapan bahwa KPR itu hanya untuk pembelian rumah. Ternyata tidak juga. Bila kita sudah punya rumah, dan perlu dana maka kita bisa mengagunkan rumah tersebut. Memang ada yang namanya Kredit Multiguna, dimana agunanannya bisa berupa property atau kendaraan. Tetapi skemanya bukan lah KPR. Nah yang saya maksud adalah KPR betulan. Suku bunganya adalah suku bunga KPR. Jangka waktu pinjaman pun seperti layaknya KPR, bisa hingga 15 tahun.

Tidak semua bank mengeluarkan produk KPR Refinancing ini. Yang saya tahu adalah BCA dan Panin. Bila saya tidak salah, ada juga Bank Syariah yang mengeluarkan KPR Refinancing ini.

Lalu, bedanya apa dengan KPR biasa? Bedanya adalah di jumlah kredit yang dicairkan. Bila kita membeli rumah dengan skema KPR maka dana yang cair adalah 80% dari nilai rumah. Pada KPR Refinancing, dana yang cair adalah 70% dari nilai rumah. Persentase ini adalah untuk KPR Refinancing Bank BCA. Untuk bank lain, persentasenya mungkin berbeda. Akan tetapi pada prinsipnya, jumlah dana yang cair lebih kecil untuk refinancing.

Jadi, bila anda butuh dana, untuk pengembangan usaha misalnya, anda dapat mengagunkan rumah anda. Saran saya, pilihlah KPR Refinancing, karena bunga KPR biasanya lebih murah dibandingkan bunga kredit jenis lain yang juga berbasis agunan rumah (Multiguna misalnya).

Tentunya anda harus bijaksana dalam mengajukan kredit ini. Setiap yang namanya pinjaman, tentunya ada biayanya dan biaya itu harus bisa ditutup oleh aktivitas yang dibiayai oleh pinjaman itu sendiri.

Tuesday, June 2, 2009

Maka nikmat Tuhan Mu manakah yang kamu dustakan?

Kemarin silaturahmi ke rekan satu SMA dulu. Sekarang profesinya sopir angkot. Anaknya empat. Minta tolong di carikan kerja, soalnya angkot makin banyak. Setoran kadang tidak dapat. Sekarang sih dia sudah berusaha kreatif dengan juga melayani antar jemput anak sekolah. Tetapi, ya begitulah. Ada saja yang 2 sampai 3 bulan tidak bayar, setelah itu kabur. Kalau kebetulan berpapasan dan di tagih, janji janji saja dan tidak dipenuhi.

Lihatlah ke sekeliling. Masih banyak orang yang tidak seberuntung kita.

Maka nikmat Tuhan Mu manakah yang kamu dustakan?

Monday, June 1, 2009

Buka Kios HP di Mall, Apa Yg Harus Dipersiapkan ?

Kalau pertanyaan itu ditanyakan sekarang, jawaban saya "langsung saja mulai jika anda punya uang untuk bayar sewa". Lho, yang lain-lain bagaimana? Sambil jalan saja !!!

Dulu saya mempersiapkan semuanya. Etalase, stok awal, kuitansi, cap toko dan lain sebagainya. Waktu set upnya cukup lama. Etalase misalnya. Cukup lama, bertanya sana sini mengenai dimana buatnya (termasuk nanya ke milist TDA he he he). Terus janjian, buat ngukur kios. Nego harga. Lalu proses pembuatan etalasenya sendiri makan waktu satu sampai dua minggu. Selanjutnya mengurus ijin bongkar muat barang, soalnya tidak sembarangan juga masukin barang ke mal. Ada jam jam nya.

Sambil nunggu etalase, saya cari cari percetakan. Kuitansi kan harus ada. Lalu pesan. Tunggu lagi beberapa hari untuk siap. Begitu juga cap toko. Selanjutnya, cari supplier aksesories untuk di pajang sebagai stok awal. Cari HP baru dan second untuk di stok. Keliling keliling nyari kesana kemari.

Jadi, cukup banyak waktu dan tenaga disisihkan untuk persiapan.

Sekarang, setelah menjalaninya ternyata semuanya bisa diadakan sambil jalan.

Ternyata ada saja kios yang disewakan sudah dengan etalase di dalamnya. Lalu, kita duduk manis saja di kios. Ada saja supplier aksesories yang datang menawarkan barang. Demikian juga dengan kuitansi? setiap hari juga ada yang nawarin. Mau buat kuitansi pak? Lebih lengkap malah. Soalnya, biasanya yang menawarkan cetak kuitansi juga melayani pembuatan stempel toko dan stiker segel (biasanya HP kan di segel bautnya).

Lalu, barang dagangan bagaimana? Nah ini serunya. Ternyata modalnya hanya list harga saja. Lho, barangnya? Ada !!! Untuk HP baru ada di distributor, sedangkan HP second ada di toko tetangga :)

Semua pertanyaan jawabnya "Ada !!!"

Mas, punya HP Nokia E90 tidak? oh ada pak. Mau yang baru atau second. Barunya berapa? sekian ... gak bisa kurang tuh? Bpk nawar berapa? Sekian boleh tidak... OK deh pak, buat bapak saya kasih. Tukar tambah ya pak. HP bapak yang sekarang apa? Dapat deh HP second satu.

Selanjutnya, lari deh ke distributor ambil barangnya. Jadi tidak di stok. Jual setelah ada pembeli. Aksesories juga begitu. Setelah sepakat harga dengan konsumen, baru barangnya di ambil. Kalau konsumennya mau lihat barang dulu? Ya ambil dulu aja ke distributornya. Yang saya alami, mereka tidak keberatan kok. Kalau tidak jadi ya dikembalikan.

Menunggu segala sesuatunya lengkap malah akan memperlama anda untuk memulai. Jadi mulai saja !!! Benahi sambil jalan. Kondisi tidak ada barang sama sekali ini tidak boleh juga berlama lama, karena tidak semua konsumen mau menunggu. Tetapi sebaliknya jangan juga dijadikan alasan untuk tidak segera memulai. Ayo mulai !!!