Tempatnya bersih. Tertata rapi. Harga makanannya murah. Rasanya pas di lidah.
Tidak ada yang neko neko. Warung itu ya tempat untuk makan. Orang datang, pesan, makan lalu pergi. Meja dan bangku panjang yang disediakan memang tidak memungkinkan untuk asyik ngobrol. Terlalu berdekatan dengan orang lain yang sedang makan di warung itu juga. Tetapi kelihatannya semua orang memang datang hanya untuk makan. Bukan untuk ngobrol. Kalaupun ada obrolan yang terdengar, hanyalah obrolan ringan ringan saja.
Pasar yang dituju pun sangat jelas. Orang orang yang cari makanan murah. Murah tapi kenyang. Lokasinya memang di tepi jalan besar. Di sekelilingnya pemukiman padat. Bukan perumahan mewah. Tidak sedikit yang datang untuk di bawa pulang. Motor datang dan pergi menjadi pemandangan yang lajim.
Pelayannya dua orang. Ramah, melayani dengan senyuman. Satu orang lagi bertugas sebagai kasir. Konsep warungnya memang unik. Nasi di ambilkan, lalu lauk pauk ambil sendiri. Untuk menu makanan tertentu, akan diambilkan oleh pelayan. Sayur misalnya, bila kita minta untuk disajikan dalam mangkok. Setelah makan, barulah kita ke kasir. Menyebutkan apa saja yang kita makan. Kasir akan menghitungnya lalu kita membayar. Tidak terlihat kekhawatiran bahwa yang makan berbohong. Makan dua tempe tapi mengaku satu misalnya. Ikhlas saja. Berperasangka baik kepada semua yang makan.
Menu makanannya cukup variatif. Selintas warung itu adalah warteg yang dimodifikasi. Semua menu makanan warteg ada. Juru masaknya tentu ahli, karena rasa masakannya pas di lidah. Paling tidak pas di lidah penduduk sekitar situ. Manajemen dapurnya pasti sangat rapi. Semua menu siap terhidang sekitar jam 11-an. Padahal menunya cukup banyak. Jam 12 orang sudah ramai berdatangan.
Di dapur terlihat ada Freezer dan Chiller. Hebat juga. Untuk warung sekelas begini, sempat sempatnya beli alat alat itu. Rupanya itu adalah salah satu cara agar harga makanan tetap murah. Beli dalam jumlah besar, lalu simpan di freezer atau chiller. Tentunya bila membeli dalam jumlah besar harganya akan jauh lebih murah. Yang namanya bahan makanan, bila tempat penyimpanannya tidak baik, maka makanan akan mudah rusak. kemampuan untuk menjaga agar bahan makanan tidak rusak atau menghindari waste inilah yang juga membantu menekan harga jual.
Hmmmm. Menarik untuk di pelajari ...
Thursday, June 4, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment