Friday, May 29, 2009

The Law of Large Number

Kunjungan ke Cempaka Mas beberapa waktu yang lalu memberikan sudut pandang yang sedikit berbeda dalam hal buka kios di mall. Saya bertemu dengan seorang anak muda yang mempunyai 12 kios Handphone di pusat perbelanjaan itu. Luar biasa. Buka satu saja pusing, bagaimana 12. Begitu pikir saya.

Pada saat saya sampaikan pemikiran itu dia malah tertawa. Kalau buka satu, jelas aja pusing katanya. Pusing mikir omzet, mikir gaji pegawai, dll. Setiap bulan ketar ketir he he he... Tidak usah satu, buka 2 pun masih begitu. Dia bercerita bahwa dia mulai tidak pusing ketika buka 5 kios. Lho, kok bisa? Yang tidak kita sadari adalah, ketika kios kita jumlahnya cukup banyak, maka secara total, omzet yang ada sudah terasa longgar untuk membayar biaya biaya tetap yang ada. Disatu kios kurang, di kios yang lain lebih. Ada bemper di kios yang lain, bila satu kios menurun omzetnya. Masuk akal juga...

Kalau begitu, kita buka saja sebanyak banyaknya, kata saya. Ya tidak begitu juga. Dia tetap menyarankan dilakukan perhitungan awal dulu. Bila hasil perhitungan awal negatif, jangan diteruskan. Tetapi kalau hasil perhitungan impas, coba saja. Lalu, setelah berjalan di evaluasi. Kios-kios yang terus menerus negatif di tutup saja. Cut loss, kata pemain saham.

Berapa lama masa evaluasi? menurut pengalaman Koko kita ini, untuk usaha HP di Cempaka Mas akan terlihat pada bulan ke sembilan. Bila tidak menghasilkan pada bulan itu, ya siap siap aja di tutup.

Pusing buka satu??? Buka lima !!!

2 comments:

Ato Sunarto said...

setuju pak makanya saya juga pernah beli rumah 15 sekaligus biar gak pusing....kalo 1 pusing kalo gak laku kalo 15 kan peluangnya lebih banyak....

Irwan said...

wah, mesti berguru nih dengan pak Ato. Beli rumah bisa sampai 15 ck ck ck ... Sukses selalu pak !